Parade Kekayaan Alam di Festival Hasil Bumi Poso

0
4047
Parade hasil bumi di Festival Hasil Bumi, yang diselenggarakan oleh Institut Mosintuwu , 2017. Foto : Do. Mosintuwu

Susunan sayuran dicampur dengan buah-buahan dan aksesori dari alam yang ditata dengan unik dan menarik membuka Festival Hasil Bumi Poso, Kamis 3 November 2016. 12 desa dari Kabupaten Poso dan 2 desa dari Kabupaten Morowali Utara, meramaikan parade hasil bumi yang baru pertama kali diadakan ini. Parade ini menarik perhatian warga dan pengendara bermotor di jalan yang dilalui peserta. Dimulai pada pukul 09.15, parade hasil bumi Poso yang baru pertama kali diadakan ini dimulai dari taman kota Tentena, melewati jembatan, lalu perempatan kampus hingga tiba di lokasi festival pada pukul 10.00.

Beberapa bapak dan ibu petani dari Desa Kuku dan Bancea nampak memanggul susunan hasil bumi sementara anggota desa lainnya berjalan mengiringi dengan bertelanjang kaki.  Nampak juga ibu-ibu dari Desa Trimulya yang menjunjung empat piramida buah dan sayuran di kepalanya. Sementara itu ibu dan bapak petani dari Desa Didiri dan Transmadoro membawa gerobak untuk menampung hasil bumi dari desanya. Dusun Kassa, Desa Pandiri mendandani semua pesertanya dengan kalung dari kopi bermata buah alpukat dan membawa khusus nenas berbuah unik dari desanya.

Baca Juga :  We Can’t Wait: How Women and Youth of Faith can Lead Peacebuilding

Demikian pula Desa Dulumai , Pandayora, Tokorondo, Kilo semuanya dengan bangga membawa hasil bumi mereka yang kaya dengan penataan yang menakjubkan. Tidak tanggung-tanggung, pada setiap desa terdapat atraksi hasil bumi selama perjalanan parade. Bapak pencari madu dari Desa Didiri bahkan membawa dua sarang madu bersama lebahnya dan mengasapi daun yang biasanya dipakai untuk berburu madu. Petani dari Desa Kuku memainkan gendang sepanjang jalan sambil bersyair dalam bahasa Pamona. Sepanjang jalan semua peserta tidak henti-hentinya berseru tentang pentingnya desa dan pengelolaan sumber daya alam. Sementara itu para penonton di sepanjang jalan bertepuk tangan menyambut parade.

“Ini parade terunik yang pernah ada di Kabupaten Poso” ujar seorang ibu di pinggir jalan yang menonton bersama keluarganya. “ Ini menyadarkan kita betapa kayanya alam Poso, betapa bersyukurnya kita hidup di desa” sambung seorang guru yang juga menonton parade.

“Parade hasil bumi ini adalah pertunjukan yang menunjukkan kekuatan desa untuk membangun perdamaian dan keadilan di Poso” Lian Gogali, direktur Mosintuwu menjelaskan tujuan Parade Festival Hasil Bumi . Lebih lanjut Lian menjelaskan “ Hasil bumi yang dikelola oleh masyarakat desa adalah yang menghidupi kita setiap hari. Parade hasil bumi ini adalah pengingat bagi kita tentang bagaimana desa sumber kehidupan kita dimana hasil bumi ditanam, dipanen, dikelola oleh para petani. Ini juga menjadi pengingat pentingya petani dan nelayan menjadi bagian penting yang tidak terelakkan kalau kita bicara tentang pembangunan. Hanya dengan itu kedaulatan bisa diraih”

Baca Juga :  Alat Musik Khas Poso : Apa Kabarnya?

Tinggalkan Balasan

Silahkan berkomentar
Mohon masukkan nama anda