Surat Edaran Mencegah Penyebaran COVID-19

0
1906
Ilustrasi cegah virus corona . Gambar : Alexander Koch /Pixabay.com

Wabah Corona atau Covid 19 yang ditetapkan WHO sebagai pandemi global kini kemungkinan besar sudah disekitar kita. Data terakhir menunjukkan, pada hari sabtu 14 Maret 2020 lalu, sudah ada 2 orang dirawat di rumah sakit di kota Palu yang diduga terpapar virus ini. Diluar itu hingga tanggal 15 Maret ada 18 yang diawasi . Dokter Amsir, wakil ketua tim penanganan kasus Covid 19 sulawesi tengah membenarkan adanya dua warga Palu yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Undata Palu setelah terindikasi terjangkit virus Corona (COVID-19). 

Ke 18 orang warga yang masuk dalam kategori OPD atau Orang Dalam Pengawasan ini sebelumnya bagian dari 32 yang diawasi. 14 orang sebelumnya dinyatakan negatif. Mereka sebelumnya melakukan perjalanan ke wilayah yang sudah terjangkit virus Corona yakni Jepang, Korea dan Jakarta.

Saat ini kedua pasien masuk dalam Pasien Dalam pengawasan (PDP) tengah dirawat secara intensif di ruang isolasi. Sementara itu pihak rumah sakit belum bisa memastikan apakah pasien Positif Corona atau tidak. Hal ini disebabkan karena harus menunggu sampel yang dikirim ke laboratorium Jakarta. 

Sabtu, 14 Maret 2020 Institut Mosintuwu  mengeluarkan surat edaran sehubungan dengan pencegahan Corona Virus Deseas (COVID-19). Surat edaran ini adalah bagian dari tindak lanjut keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik pada hari Rabu lalu (11/3). Sebagai pandemi, artinya virus ini mampu menular dan tersebar dengan mudah dari manusia ke manusia di berbagai tempat di seluruh dunia dengan cepat dalam waktu yang bersamaan.

Mencermati perkembangan yang sangat cepat ini diperlukan ketenangan dan pengetahuan dasar untuk mencegah agar kita dan keluarga sebisa mungkin tidak tertular Covid 19. Karena itu institut Mosintuwu membagikan beberapa informasi penting berikut ini 

Baca Juga :  Dekolonisasi Bantuan : Solidaritas Masyarakat Dunia, Bukan Sekedar Bantuan

Corona Virus Deseas (Covid-19) penyebarannya sangat mudah. Orang sehat terinfeksi virus corona, bisa tidak berakibat sakit atau muncul gejala awal. Tetapi ia tanpa sadar bisa menularkan virus kepada orang lain. Orang yang lansia atau memiliki riwayat penyakit sebelumnya, memiliki ketahanan fisik yang lebih rendah. Karena itu, infeksi corona menyebabkan bronco- pneumonia. Inilah yang menyebabkan fatalitas. Isolasi/karantina bertujuan untuk mencegah penularan, bukan karena ada gejala sakit. Hanya dengan mencegah penularan kita bisa meminimalisir pandemi.

Covid-19 adalah sekumpulan virus dari subfamily Orthocoronavrinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nodovirales. Kelompok virus ini dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Co merupakan singkatan dari Corona ( nama virus), V singkatan dari kata Virus, d singkatan dari kata disease dan 19 merupakan tahun 2019 tahun dimana virus menyebar.

Pada manusia, virus Corona menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain : pada ayam, virus Corona menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi virus Corona pada manusia.

COVID-19 menyebar serupa dengan cara penyebaran flu. Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan dan sembuh. Namun, beberapa berlanjut ke penyakit yang lebih serius dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Risiko penyakit serius meningkat sesuai dengan usia: orang di atas 40 tahun tampaknya lebih rentan daripada mereka yang di bawah 40. Orang dengan yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan orang-orang dengan kondisi seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru juga lebih rentan tertular menjadi penyakit serius.

Baca Juga :  Perempuan Poso dan Mimpi Desa Membangun
Lawan virus bukan orangnya . Ilustrasi : gusdurian.net

Yang perlu kita perhatikan adalah, virus ini sangat mudah menular. Mereka yang tertular bisa saja tidak langsung memperlihatkan gejala awal tetapi tanpa sadar ia menularkan virus itu kepada orang lain. Biasanya yang paling rentan adalah lansia atau orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah karena itu, infeksi corona menyebabkan bronco pneumonia yang menyebabkan fatalitas

Penanganan pertama yang dilakukan biasanya adalah Isolasi/karantina bertujuan untuk mencegah penularan, bukan karena ada gejala sakit. Jadi intinya, orang sehat bisa tertular virus corona dan tidak sakit. Tetapi orang sehat bisa menularkan virus corona dan membuat orang lain sakit bahkan meninggal. Hanya dengan mencegah penularan kita bisa meminimalisir pandemi.

Dalam surat edaran tersebut, Institut Mosintuwu  juga mengeluarkan surat edaran untuk jadi panduan bagi seluruh staf sekretariatan, fasilitator lapangan dan pendamping di komunitas sehubungan dengan pencegahan Corona Virus Deseas (COVID-19). Surat edaran ini adalah bagian dari tindak lanjut keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi.

Beberapa langkah untuk mereka yang beraktifitas di sekretariat dan Dodoha Mosintuwu yakni menyediakan sabun cuci tangan, hand sanitizer, masker dan tisu Selain itu memastikan semua tempat pertemuan dalam kondisi bersih termasuk membersihkan meja, kursi, saklar listrik, remote TV, AC, Projector.

Untuk beraktifitas maka semuanya harus dalam kondisi sehat. Jika ada yang sedang sakit flu, demam, batuk maka disarankan untuk tidak mengikuti kegiatan. Mencuci tangan sebelum masuk ke ruang pertemuan (jika tidak cuci tangan dengan sabun, gunakan hand sanitizer.

Baca Juga :  Covid-19 dan Kearifan Budaya Lokal

Ada kebiasaan kita yang untuk sementara tidak dilakukan dulu, yaitu tidak bersalaman.

Dalam rangka pencegahan perkembangan dan penyebaran COVID-19 di lingkungan komunitas Institut Mosintuwu dan Jejaring Jaringan Mosintuwu, menghimbau untuk aktif berpartisipasi dalam melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan masing-masing.

Untuk penyelenggaraan kegiatan di komunitas yang melibatkan sedikit peserta masih bisa diselenggarakan, pertemuan tersebut harus memperhatikan beberapa hal. Di antaranya yaitu jumlah peserta yang hadir paling banyak 10 orang dan dalam kondisi sehat. Selain itu perlu dipastikan tempat pertemuan dalam kondisi bersih dan higienis (saklar listrik, remote, meja, kursi, microphone, proyektor, alat tulis, dalam kondisi bersih). Terkait alat yang perlu disediakan adalah sabun cuci tangan atau hand sanitizer, tissu, dan masker.

Kemudian, langkah-langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah peserta harus mencuci tangan sebelum masuk ke ruang pertemuan (jika tidak cuci tangan dengan sabun, gunakan hand sanitizer). Mengingat penyebaran virus ini sangat mudah, maka hindari bersentuhan fisik, terutama bersalaman. Terakhir, pelaksana kegiatan harus secara terus menerus mengedarkan hand sanitizer kepada para peserta.

Selain aktifitas sekretariatan, para fasilitator maupun pendamping di komunitas agar tetap menjaga kesehatan dan melakukan upaya-upaya pencegahan dengan membiasakan mencuci tangan sebelum masuk rumah.  Jika merasa flu dan demam disarankan untuk memakai masker/ kain yang difungsikan sebagai penutup mulut dan tidak perlu beraktivitas di luar rumah. Selain itu, pencegahan yang tidak kalah penting yaitu dengan menghindari berjabat tangan.

Tinggalkan Balasan

Silahkan berkomentar
Mohon masukkan nama anda