Allisa Wahid : Gusdurian Membangun Narasi Ke-Indonesiaan

0
1116

Gusdurian adalah salah satu jaringan masyarakat sipil di Indonesia yang merentang dari Sumatera sampai Papua. Jaringan Gusdurian diikat oleh nilai-nilai yang diwariskan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Presiden ke-4 Republik Indonesia. Meski lekat dengan Islam, Islam moderat, tidak sedikit anggota jaringannya beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan penghayat kepercayaan. Segala macam perbedaan yang ada di agama-agama ini disatukan oleh nilai-nilai yang selalu diperjuangkan Gus Dur.

Setelah wafatnya, ajaran-ajaran Gus Dur yang memuliakan manusia dan alam diteruskan dengan beragam cara. Salah satunya membentuk Jaringan Gusdurian pada tahun 2010. Pemimpin umum mosintuwu.com, Lian Gogali berkesempatan berbincang-bincang dengan Alissa Wahid, salah satu pendiri Gusdurian yang juga adalah putri Gus Dur.

Bisa diceritakan awal mula berdirinya Gusdurian dan kenapa perlu untuk ada?

Jaringan Gusdurian dibentuk pada tahun 2010 setelah Gus Dur wafat akhir tahun 2009 (30 Desember 2009). Ketika itu banyak sekali kelompok masyarakat yang dilemahkan dalam masyarakat kita. Mereka ini bertanya, nanti kalau kami ditindas kami harus ke siapa?, karena dulunya yang membela mereka adalah Gus Dur.

Jadi akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk, secara serius untuk merawat apa yang ditinggalkan Gus Dur yaitu perjuangan untuk merakyat, kami kemudian membagi tugas, saya tugasnya menjaring murid-murid Gus Dur yang ada dimana-mana karena banyak orang merasa menjadi muridnya Gus Dur. Saya pergi ke kota-kota, ketemu dengan wali-wali Gus Dur.

Kemudian kami membicarakan bagaimana melanjutkan perjuangannya. Gus Dur itu seumur hidupnya berjuang untuk rakyat. Terutama yang sedang mengalami ketidakadilan di dalam sektor apa pun. Jadi ketika ada perempuan ditindas yah Gus Dur membela. Ketika kelompok minoritas ditindas Gus Dur membela. Ketika ada petani ditindas Gus Dur membela.

Kami ingin melanjutkan perjuangan itu. Akhirnya di tahun 2010 sepakat untuk berkumpul, tapi waktu itu adalah masa yang berat. Berat karena ini bukan sebagai partai politik, bukan organisasi tertutup dimana orang harus mendaftar untuk jadi anggota. Kami hanya komunitas yang lentur, karena Gus Dur itu milik semua orang dan semua kelompok, semua agama, semua suku, semua masyarakat yang merasa punya sambungan khusus dengan Gus Dur.

Waktu kami memutuskan, komunitas ini dibuka untuk semua, sebagaimana Gus Dur terbuka. Jadi siapa saja yang bergabung, ayo tinggal bergabung.  Ternyata sambutannya diluar pikiran kita juga. Banyak orang yang membangun komunitas di kotanya masing-masing berinisiatif sendiri, karena kalau di jaringan Gusdurian memang tidak ada cabang.

Gusdurian ini tidak punya cabang, adanya jaringan. Semua teman di berbagai tempat, mereka ingin mendirikan Gusdurian, nantinya mereka bisa berkomunikasi dengan sekretariat Nasional batasannya sederhana, yakni nilai-nilai yang diwariskan oleh Gus Dur itu

Nilai-nilai apa sebenarnya yang menjadi pegangan utama bagi mereka yang menyebut diri sebagai Gusdurian?

Itu menjadi pertanyaan yang paling penting karena itulah satu-satunya mengikat orang, yaitu nilai-nilai Gusdurian. Banyak orang juga yang merasa, saya juga Gusdurian, nah kita lihat saja apakah nilai-nilainya selaras atau tidak, kalau orang mengaku Gusdurian tetapi suka mendiskriminasi kan kelompok yang berbeda yah sudah susah, karena Gus Dur tidak begitu. Atau kalau ada orang merasa dia Gusdurian, tapi tidak adil kepada orang lain itu juga tidak bisa.

Gus Dur itu, pembela petani Kedung Ombo, Gusdur juga membela petani yang melawan pabrik semen di pegunungan Kendeng. Mereka  yang menolak pembangunan PLTN di  Gunung Muria  juga bersama dengan Gus Dur.

Baca Juga :  Kartini di Poso : Cerita Tangguh Perempuan Akar Rumput

Lalu bagaimana caranya agar bisa melanjutkan perjuangan Gus Dur, sebab dia tidak hanya membela kelompok minoritas, akhirnya  kami mengundang sahabat-sahabat Gus Dur dan murid-muridnya, jadi yang mengikuti Gusdur ke mana-mana, kemudian duduk bersama, mengeksplorasi semua sektor yang di mana ada jejak Gus Dur. Jadi kami menyimpulkan dari sekian sepak terjangnya itu selalu ada nilai-nilai tertentu yang muncul, itulah kemudian yang kami sebut sebagai nilai utama Gusdur, itu akan menjadi pemandu bagi Gusdurian.

Apa saja nilai-nilai Gusdurian ini ?

Gus Dur memperjuangkan nilai-nilai Ketuhanan. Gusdur itu sering sekali mengukir ayat-ayat dalam Alqur’an yang kemudian itu mewarnai peninggalan beliau. Jadi sumbernya adalah nilai ketuhanan atau nilai spiritualitas, Gusdur sebagai seorang muslim meyakini bahwa tugasnya sebagai muslim adalah menegakkan Islam. Islam sebagai rahmat untuk semesta.

Jadi bagi Gus Dur itu harus jadi awal, jadi apapun yang dilakukan harus menggemakan Islam sebagai rahmat, untuk semesta bukan hanya untuk bagi umat Islam saja. Lalu bagaimana caranya?, caranya adalah menegakkan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta. Lalu bagaimana caranya? nah itu dengan nilai kemanusiaan. Karena bagi Gus Dur meninggikan martabat manusia itu sama saja memuliakan pencipta itu sendiri.

Jadi kalau memuliakan pencipta manusia, muliakanlah manusia dan di mata Gus Dur semua manusia, apapun keyakinannya itu diciptakan oleh Allah yang kita yakini maka kita juga harus mengasihi mereka, jadi kita tidak bisa kemudian mengatakan bahwa ciptaan Allah itu cuma kami yang satu umat yang lainnya itu bukan.

Terus bagaimana nilai kemanusiaan ini bisa ditegakkan? caranya, bagaimana kita menjaga martabat manusia ternyata dengan nilai keadilan, inilah yang menjadi nilai instrumental yang menjadi nilai alatnya, bagaimana menjaga martabat manusia dengan menjaga keadilan. Maka ketidakadilan terjadi kalau ada penindasan. Karena itu nilai berikutnya adalah nilai pembebasan dari semua penindasan, dan tidak boleh ada penindasan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia lainnya.

Kalau orang menindas orang lain, pasti dia menghilangkan martabat kemanusiaan yang ditindas itu. Nilai selanjutnya adalah  Persaudaraan, kemudian Kesetaraan. Mewujudkan nilai martabat manusia yang paling tinggi adalah dengan prinsip keadilan, prinsip keadilan itu tidak bisa kita lakukan kalau kita tidak bisa menegakkan nilai kesetaraan.

Bagaimana mungkin bersikap adil kalau kita memandang orang lain lebih rendah dari kita, apa karena agamanya, apa karena mayoritas dan minoritasnya, apa karena sukunya atau karena kondisi ekonomi, atau pendidikan, atau status sosial, bagi Gus Dur semua manusia itu tidak ada bedanya, semua manusia itu sama setara. Karena itu terhadap orang-orang yang berseberangan dengannya, Gusdur tetap menghormati kemanusiaan.

Dalam konteks itukah kemudian Gus Dur kemudian dengan lantang bersuara untuk Inul Daratista?

Bagi Gusdur tidak ada yang salah dengan mengharapkan Mbak Inul untuk lebih sopan, boleh-boleh saja tidak setuju, tapi tidak dengan cara menindas, karena kemudian ada kelompok orang yang merasa mereka lebih suci, lebih berhak, dan berpikir Inul pantas untuk dimusnahkan. Tapi tidak boleh ada satu orang pun boleh dimusnahkan. Kenapa?, karena berbahaya kalau ada orang atau sekelompok orang diperbolehkan untuk menindas orang lain, kita bisa membayangkan seberapa banyak ketidakadilan akan terjadi, kemudian seberapa banyak persoalan-persoalan yang akan terjadi, banyak misalnya kekerasan dalam rumah tangga terjadi karena misalnya laki-laki merasa lebih berhak dia lebih berkuasa, kemudian dia memukul istrinya atau memukul anaknya itukan karena relasi kuasa dan itu yang ditolak oleh Gus Dur, tidak boleh ada satu orang pun yang kemudian di tindas atas nama apapun.

Baca Juga :  Literasi Bencana : Modal Hidup di Negeri Cincin Api

Ada juga 3 nilai yang juga sangat penting yaitu nilai kesederhanaan, Gusdur itu sangat sederhana

Waktu saya menikah, saya kan anak sulung, waktu resepsi itu lucu sekali. Duta besar, Menteri datang pakai sandal, sarung, tapi bagi Gus Dur tidak masalah. Saya ingat sekali waktu rapat panitia sedang berembuk kira-kira undangan untuk VIP berapa orang?, kata Gus Dur, tidak yang VIP. Semua orang yang kita undang dan yang hadir adalah VIP.

Gus Dur itu sering menggunakan baju batik lengan panjang terus karena terlalu sering dipake, kerahnya rusak, jadi bajunya itu dipotong jadi lengan pendek. Tidak terbelenggu kemewahan. Nilai kesederhanaan Gusdur ini juga salah satu bentuk perlawanan terhadap Kapitalisme.

Lalu ada nilai prinsip kesatriaan. Karna Gus Dur berani membela siapapun, tidak mencari popularitas. Menurut Gus Dur  tidak ada yang boleh dikucilkan atau bahkan diserang. Sebagai seorang ksatria bukan hanya membimbing tapi juga  mengayomi. Berani membela yang benar, berani bertindak.

Terakhir, nilai Kearifan tradisi. Gus Dur sangat percaya bahwa setiap komoditas setiap masyarakat punya kearifan tradisinya masing masing. bagi dia, ada nilai nilai yang bersifat universal yang berlaku sebagai hukum Tuhan dan berlaku pada semuanya di semesta ini.

Dalam konteks di seperti apa supaya orang tidak salah paham dan agar kesannya tidak menyederhanakan sesuatu?

Gus Dur bercerita, pada suatu ketika di depan pintu surga, para pemuka agama dari berbagai agama menunggu pintu surga terbuka biar mereka bisa masuk. Tetapi pintu surga tidak kunjung di buka. Lalu mereka bertengkar, sebetulnya agama mana yang paling benar, siapa saja yang boleh masuk surga. Tetapi pintu surga tidak di buka juga. Lalu setelah itu ada orang sempoyongan, agak mabuk, bajunya lusuh,acak-acakan, tetapi langsung di bukakan pintu surga. Oleh malaikat langsung disuruh masuk. Para pembuka agama ini protes. Kenapa orang seperti itu dibolehkan langsung masuk.

Para pemuka agama itu mengeluh, lalu bilang, ‘kami ini pembimbing umat, kami ini yang membawa nama Tuhan, kami ini yang membawa ayat ayat Tuhan, menyampaikan firman firman Tuhan kepada umat. Kok kami dibiarkan menunggu sementara orang seperti itu dibiarkan masuk’.

Malaikat berkata, “Sebentar para pemuka agama, saya ingin bertanya. Selama ini bagaimana caranya menyampaikan firman Tuhan? Pemuka agama tau siapa orang yang masuk tadi? Mereka itu setiap hari membuat ratusan orang ingat Tuhan,mendekat pada Tuhan,meminta kepada Tuhan, mengharapkan rahmat Tuhan. Mareka tadi itu adalah sopir bis kota yang suka ngebut”.

Apa yang ingin disampaikan Gusdur lewat joke ini? Dia ingin mengingatkan bahwa tugas utama pemuka agama adalah membuat umatnya dekat pada Tuhan. Itu lebih penting daripada jubahnya, sepatunya, posisinya. Umat yang lebih dekat kepada Tuhan mereka lebih berhak untuk masuk ke dalam surga. Itu prinsip kesederhanaan.

Gusdurian terbuka untuk semua orang, tetapi sebagian besar adalah anak anak muda. Bisa di ceritakan kenapa anak anak muda? kenapa sangat penting berinteraksi dan menjadi bagian dari Gusdurian?

Karena lebih mudah membaca Gus Dur dan rata rata sudah mempunyai perannya. Sudah punya arenannya masing masing, mendorong gerakan mahasiswa. Orang-orang yang ada di angkatan saya rata rata sudah bisa langsung mengaplikasikan semua keteladanan dari Gus Dur. Tapi setelah itu bagaimana generasi sekarang.

Baca Juga :  Memaknai Hari Buku diantara Tantangan Literasi Poso

Kita ini sedang dalam kondisi generasi yang harus di isi karena dulunya belum ada internet teknologi informasi. Sekarang ini terjadi hibridisasi. Bila kita punya ketangguhan nilai, maka pengaruh yang masuk dari mana yang akan kita ambil adalah baiknya. Tapi kalau kita lemah dari sisi nilai, maka yang masuk itu hanya yang enak dan nyaman belum tentu sesuatu yang baik. Akibatnya banyak sumber air yang kering.

Sekarang ini adalah pertarungan antara berbagai jenis keyakinan yang membangun nilai-nilai kita. Ini bukan lagi orang tua kita,atau guru kita tetapi sudah dari mana mana apalagi dengan teknologi informasi. Sebab itu, kita fokus ke anak muda dulu karena kita membutuhkan anak anak muda yang tangguh yang punya prinsip yang jelas yang punya keberpihakan yang konflik dan tegas. Yang memilih sikapnya untuk memperjuangkan keadilan karena kita butuh penggerak-penggerak masyarakat.

Narasi apa yang seharusnya dibangun oleh anak muda yang punya nilai nilai Gusdurian untuk menjadi semangat bersama sebagai orang Indonesia?

Di tengah kondisi dunia sekarang yang sedang dilanda populisme, ketidakadilan ekonomi, ketimpangan sosial yang merajalela. Ternyata masyarakat Indonesia punya banyak sekali modal sosial. Yang punya pengalaman agak berat, nyatanya juga sangat rukun banyak cerita baik dari sini. Karena mereka mempunyai ketangguhannya.

Sebab itu pengalaman masyarakat Indonesia menjadi kabar baik untuk dunia. Bahkan kita membicarakan umat Islamnya, saya bertemu umat Islam dari Iran, Libaron,dari mana mana. Mereka selalu kagum dengan Indonesia dan para pemuka agama dari Afganistan belajannya ke Indonesia tentang organisasi para ulama.

Indonesia mempunyai banyak hal  yang bisa dibanggakan  orang Indonesia itu sendiri karena mempunyai ketangguhan itu. Anak anak muda indonesia kreatif kreatif sekali apalagi bila diberikan peningkatan kapasitas sedikit saja kita yakin anak anak muda Indonesia itu bisa berprestasi melebihi  anak-anak muda lain di negara lain.

Jadi kalau ditanya narasi besar. Apa yang bisa kita kuatkan di indonesia? Yang pertama itu kebanggan menjadi orang Indonesia yang beradab kata Gus Dur keberagaman adalah alasan adanya Indonesia kalau tidak ada keberagaman tidak perlu ada Indonesia.  Tetapi kalau tidak ada Indonesia kita bayangkan kalau saat ini tidak ada kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Kita tidak merdeka dengan nama Indonesia. Negara Pasundan waktu itu tidak berhasil menyatukan harapan kita, impian kita sebagai sebuah bangsa negara karena kita merdekanya bareng bareng tidak berpisah pisah maka kemudian tidak ada yang bisa mengakui bahwa Indonesia hanya milik satu suku.

Dari nilai-nilai Gusdurian yang ada, bagaimana melihat Poso ke depan ?

Poso punya sejarah yang cukup panjang dan punya nilai nilai yang cukup kuat. Tadi saya mendengarkan pemuka agama berbicara banyak sekali kekayaan kearifan yang ada di tanah Poso ini. Kalau anak muda Poso bisa menggali kearifan yang ada di budayanya,  menggunakan itu sebagai model unuk meraih masa depan, kita yakin dengan pengalaman baik maupun pengalaman buruk itu malah justru anak muda Poso yang nanti bisa memberi kepada anak muda yang lain di Indonesia, jadi dari Poso untuk Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Silahkan berkomentar
Mohon masukkan nama anda