Kaleidoskop Keamanan 2022 : Anggota Terakhir MIT Mati Ditembak, Operasi Madago Raya Dilanjutkan

0
489
Foto : Dok. Istimewa

Tanggal 29 Desember 2022 Kapolda Sulteng Irjen Rudi Sufahriadi mengumumkan perpanjangan Operasi Madago yang selama ini bertujuan mengejar sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Perpanjangan ini menurut Kapolda untuk mengantisipasi kemungkinan adanya perekrutan anggota kelompok radikal baru di Sulteng.

Pengejaran terhadap kelompok MIT sebenarnya sudah berakhir tahun 2022 ketika tanggal 29 September 2022 Satgas Madago Raya menembak mati Askar alias Jaid di pegunungan desa Kilo kecamatan Poso Pesisir Utara.

MIT adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang mengangkat senjata dengan tujuan mendirikan Khilafah di Indonesia sebagai bagian dari kekhilafahan dunia yang diproklamasikan Abubakar Albagdadi pada 29 Juni 2014. Kelompok MIT sendiri sebelumnya disebut cabang Al Qaidah di Asia Tenggara. Namun Pada Bulan Juli 2014 lewat rekaman suara, pimpinan dan pendiri MIT, Santoso berbaiat kepada Abubakar Albaqdadi.

Pemilihan Santoso sebagai pimpinan kelompok ini tidak lepas dari upaya untuk menonjolkan kepemimpinan orang Poso dimana kelompok ini bergerak. Sebab, sebagian besar dari 30 anggota awal MIT yang masuk hutan bersama Santoso adalah orang-orang Bima dari kelompok Aman Abdurrahman. Aman Abdurrahman adalah pendiri Jamaah Anshaarut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS. Santoso dan Aman Abdurrahman sama-sama ada dalam pelatihan militer di Jalin Jantho Aceh.

Baca Juga :  Masa Depan Sidat Danau Poso Terancam, Produktivitas Terus Menurun

MIT mulai beroperasi tahun 2012 dengan membunuh 2 orang Polisi yang bertugas di Polres Poso, Andi Sappa dan Sudirman. Setelah itu rangkaian teror dengan korban mencapai puluhan orang ditebar kelompok ini. Pemerintah meresponnya lewat sejumlah operasi keamanan. Mulai dari Operasi Camar Maleo hingga 2016. Lalu diteruskan dengan Operasi Tinombala. Meskipun kemudian Santoso berhasil ditembak mati pada tahun 2016, namun Operasi ini masih diteruskan hingga 2021 dan dilanjutkan dengan Operasi Madago Raya hingga saat ini.

Berikut rentetan peristiwa penembakan terhadap para anggota MIT yang masuk DPO selama tahun 2022.

  1. 4 Januari 2022; satu orang DPO MIT diketahui bernama Ahmad Gazali meninggal dunia ditembak aparat keamanan di desa Dolago, kecamatan Parigi Moutong
  2. 27 April 2022; aparat keamanan menembak mati DPO MIT Suhardin Pranata di desa Salubanga kecamatan Sausu kabupaten parigi Moutong. Polisi menyebut, Suhardin ditembak karena berupaya menyerang petugas keamanan dengan bom rakitan.
  3. 17 Mei 2022 ; Densus 88 menangkap sebanyak 22 orang dengan dugaan jadi simpatisan MIT di wilayah kabupaten Poso dan Tojo Una-Una.
  4. 18 Mei 2022 : Satu orang anggota MIT berinisial MRW (22) menyerahkan diri kepada Polisi. Polisi menyebut, anak muda ini ikut pelatihan bersenjata bersama MIT sebanyak 2 kali. Selain itu dia juga bersumpah setia kepada pimpinan tertinggi ISIS yakni Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi.
  5. 29 September 2022 : Askar alias Jaid, anggota terakhir MIT yang diburu aparat keamanan ditembak mati di pegunungan desa Kilo kecamatan Poso Pesisir Utara.
Baca Juga :  Ketika Bangun Lebih Pagi, Tidur Lebih Malam adalah Cara Berbagi dan Belajar

Perpanjangan Operasi Madago Raya tahun 2023 juga diklaim sebagai upaya membantu pemulihan psikologis dan ekonomi masyarakat di wilayah yang sebelumnya jadi sasaran operasi Madago Raya yang membentang dari Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.

Tinggalkan Balasan

Silahkan berkomentar
Mohon masukkan nama anda