Hello Books : Buku dan Bahasa Inggris untuk Anak

0
2931
Perpustakaan keliling di desa-desa, salah satu program di Institut Mosintuwu. Melalui perpustakaan keliling, anak-anak diajak berimajinasi dari buku yang dibaca, dan mengembangkan kreativitas. Foto : Dok.Mosintuwu/Sue

“ Hello – hello, let’s shake hands , It’s english time again.
Everyone jump three times / Everyone spin three times /
Everyone clap three times / Everyone blink three times
Everyone stomp three times / Everyone node three times
Everyone jump up high, yeah
It’s english time again …

Dari ruangan perpustakaan Sophia terdengar suara anak-anak bernyanyi penuh keceriaan diiringi musik . 15 anak-anak SD kelas 2 – kelas 6 ini nampak bersemangat memulai kegiatan sore hari itu. Lagu “Hello-Hello” menjadi pembuka kegiatan yang dilaksanakan hari Rabu, setiap minggunya , dinyanyikan penuh semangat. Di ruangan perpustakaan berbentuk setengah bola dunia dari bahan bambu tersebut, hadir anak-anak dari berbagai tempat untuk bermain dan belajar bersama.

Hello Books, demikian nama program yang dijalankan oleh Perpustakaan Sophia sejak tahun 2013. Program khusus untuk anak ini menggunakan buku sebagai alat untuk belajar , khususnya bahasa Inggris. “ Bahasa Inggris menjadi salah satu tuntutan di kelas sementara akses belajar bahasa Inggris masih sangat sulit didapatkan khususnya bagi anak-anak yang kurang mampu” jelas Cici, koordinator Project Sophia. “Hello Books diinisiasi pertama oleh kak Lian Gogali, dengan harapan bisa memberikan akses belajar bahasa Inggris gratis tapi juga menggunakan buku sebagai alat belajar” tambahnya. Sejak tahun 2016, Perpustakaan Sophia bekerjasama dengan SDN 6 di Kulinti untuk melibatkan anak-anak mengikuti kelas Hello Books.

Baca Juga :  Poso Merespon Covid-19, Harusnya Belajar dari Tadumburake

Diawali dengan lagu bersama yang mengajak bermain dan belajar, Hello Books dilanjutkan dengan setiap anak yang hadir memperkenalkan diri dan mendiskusikan mengenai keadaan hari ini. Bahasa yang digunakan bergantian bahasa Inggris dan Indonesia. Susan, Tety dan Lian bersama dengan Cici mendampingi Hello Books secara bergantian. “Terdapat modul yang disusun bersama untuk Hello Books , tetapi dalam prakteknya sangat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar anak-anak” jelas Susan .

Mereka yang mengikuti Hello Books akan mendengarkan cerita bilingual dan mendiskusikan kosa kata yang ada di dalam buku bacaan tersebut. Alphapets, kumpulan cerita berbahasa Inggris tentang sekelompok binatang dengan nama abjad dari A – Z menjadi bahan bacaan utama di Hello Books.

“Selain mendengarkan cerita, kami belajar angka, huruf, tapi juga percakapan sehari-hari “ cerita Aldo. “Belum tahu semuanya tapi sudah mulai tahu” sambung Eca, 9 tahun. Untuk bisa mengikuti Hello Books, beberapa anak-anak berjalan kaki, sebagian diantar oleh keluarganya “ Saya sangat senang sekali anak-anak di kompleks kami bisa ikuti Hello Books, karena banyak yang kesulitan bisa belajar bahasa Inggris sambil bermain dan bisa tetap kreatif apalagi gratis” ujar Papa Nanda yang mengorganisir anak-anak di kompleksnya untuk ikut Hello Books. Sementara itu, Mama Clau, orang tua Clau yang juga mengikuti Hello Books menyatakan antusiasnya “ Bagusnya sekarang kami tidak perlu kuatir kemana mereka akan belajar bahasa Inggris karena bisa dapat gratis dan tempat Perpustakaan Sophia adalah tempat yang aman untuk anak-anak kembangkan bakat” Pernyataan ini bukan tanpa alasan, di pertemuan Hello Books, anak-anak berasal dari berbagai sekolah dan latarbelakang. Mereka saling menjalin pertemanan dan saling mendukung satu sama lain untuk bisa belajar bersama meskipun tak lupa bermain.

Baca Juga :  Sagu di Poso Makin Tergusur, Padahal Mo Dui Sangat Populer

Kegiatan Hello Books sempat terhenti di tahun 2015 karena beberapa alasan. Hello Books aktif kembali sejak tahun 2016 setelah beberapa guru di sekolah dan anak-anak Perpustakaan Sophia menyatakan kebutuhan untuk bisa mendapatkan akses belajar bahasa Inggris yang mudah dan gratis. “Akses belajar sangat penting, apalagi bagi mereka yang sulit mendapatkannya” demikian alasan salah satu Pengelola Hello Books, Susan.

Buku, Bahasa Inggris dan Anak

Hello Books menggabungkan kebutuhan belajar bahasa Inggris dengan membaca buku. Buku menjadi alat penting di Perpustakaan Sophia untuk mengenal berbagai peristiwa yang terjadi di luar lingkungan sekitar, membuka pikiran dan pemahaman yang membangun mimpi juga harapan tentang masa depan. Buku di Hello Books juga bermaksud membentuk karakter.

Kenyataan bahwa buku-buku menyediakan bahan bacaan bahasa Inggris dengan cerita berkualitas menjadi salah satu alasan mengapa belajar bahasa Inggris penting dari buku bacaan bahasa Inggris. Ini juga menjadi alasan mengapa bahasa Inggris penting untuk dipelajari sejak dini. Namun, selama ini belajar bahasa Inggris bagi sebagian besar anak-anak menjadi sebuah kewajiban yang mirip tekanan. Karena itu menggabungkan buku cerita dan belajar bahasa Inggris menjadi salah satu metode untuk membicarakan bahasa Inggris menjadi menyenangkan dan penting.

Baca Juga :  Geowisata Poso: Jelajahi Terbentuknya Pulau Sulawesi dan Danau Poso

Beberapa ahli berpendapat membuat anak-anak belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau ketiga dibutuhkan metode khusus. Antara lain, membuatnya menjadi sebuah rutinitas dimana anak-anak diajak untuk menggunakan beberapa kosa kata bahasa Inggris setiap hari; memainkan permainan khusus misalnya ular tangga; menggunakan pilihan kosa kata dari peristiwa sehari-hari; menggunakan lagu; menggunakan buku cerita.

Di Perpustakaan Sophia, Hello Books adalah alternatif belajar bahasa Inggris sekaligus aktivitas literasi yang memungkinkan anak-anak bisa menyerapnya dengan mudah.

Tinggalkan Balasan

Silahkan berkomentar
Mohon masukkan nama anda